Di Ciamis ada sebuah jembatan baja yang kokoh melintang sebagai penghubung dua daerah yaitu Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis dengan Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 ketika masa pemerintahan Hindia Belanda. Konstruksinya khas model dahulu, dengan bertumpu pada empat buah tiang yang dua di antaranya menggunakan besi berada di tengah, sedangkan kedua tiang lainnya menggunakan semen dan batu.
Jembatan yang memiliki warna putih dengan aksen biru sampingnya ini memiliki dua fungsi utama. Bagian atas berfungsi untuk lalu lintas kereta api, sedangkan bagian bawah untuk lalu lintas kendaraan, termasuk pejalan kaki.
Dalam banyak catatan disebutkan bahwa jembatan yang berada di Jalan Raya Cirahong, Desa Panyingkiran ini dulunya dibangun dengan tujuan utama sebagai penghubung rel kereta api jalur selatan. Serta dijadikan sebagai jalur alternatif dari Tasikmalaya menuju Ciamis melalui Manonjaya dan sebaliknya.
Terlepas dari sejarah dan fungsinya, karena Jembatan Cirahong berada di atas Sungai Citanduy dengan diapit oleh dua bukit yang masih banyak pohon rindang, pemandangan cantik dengan hawa yang begitu sejuk akan sangat terasa, apalagi ketika pagi hari. Karena keunikan dan keindahan tersebut, Jembatan Cirahong tidak pernah sepi pengunjung.
Foto: Instagram/@rustandydicky
Untuk mencapai jembatan ini, Teman Brisik dapat menggunakan transportasi umum atau pribadi. Dari Terminal Ciamis bisa lanjut menggunakan elf arah Manonjaya dengan ongkos sebesar Rp15.000.
Teman Brisik yang menggunakan transportasi pribadi berupa motor atau mobil, dari arah Jawa Tengah bisa melalui pusat Kota Banjar yang langsung menuju ke Cimaragas arah Cirahong.
Sedangkan untuk kalian yang berasal dari Bandung atau sekitarnya, bisa menuju taman ini melalui Jalan Tasikmalaya Kota yang mengarah ke Jalan Siliwangi. Setelahnya, Teman Brisik hanya perlu menuju Jalan Raya Sumedang-Cibereum dan menuju ke Jalan Raya Cirahong. Teman Brisik juga tidak perlu khawatir soal kondisi jalan, karena seluruhnya telah diaspal dengan mulus.
Setibanya di Jembatan Cirahong, rasa lelah dari perjalanan langsung terobati oleh desiran aliran air dari Sungai Citanduy yang memberi kesan menenangkan. Lebih dari itu, pepohonan yang ada di kanan kirinya ditambah ragam kicauan burung pun akan menambah keindahan dari jembatan ini.
Jika beruntung, pemandangan kereta api yang tengah mengepulkan asapnya dapat dilihat dari bawah jembatan yang memiliki panjang 202 meter ini.
Foto: Instagram/@eginugraha05Bagi Teman Brisik yang hobi fotograpi, Jembatan Cirahong adalah tempat yang sangat cocok baik dijadikan sebagai objek utama maupun sebagai latar belakang foto. Dijamin, foto dengan perspektif memukau akan Teman Brisik dapatkan.
Selain kegiatan di atas, masih banyak kegiatan lain yang bisa Teman Brisik lakukan, seperti berolahraga atau berjalan kaki di sekitarnya layaknya warga setempat lakukan di Minggu pagi. Bagi Teman Brisik yang menyukai olahraga ekstrem, bisa menjajal olahraga rappling di tepi jembatannya.
Untuk urusan kuliner, Teman Brisik tidak perlu khawatir sebab di sekitar Cirahong begitu banyak berdiri warung warga yang menjual ragam makanan. Soal harga tidak perlu khawatir, karena berkisar dari Rp10.000 hingga Rp20.000.
Bahkan, bagi Teman Brisik yang menyukai buah-buahan, dari arah Manonjaya akan banyak dijumpai banyak penjual buah yang menjajakan produk setempat seperti salak atau nangka.
Sedangkan untuk penginapan, Teman Brisik bisa menginap di OYO 2975 House Of Mahira yang beralamat di Jl. Arya Janggala No.22 RT.02, Mekarjaya, Baregbeg atau berjarak sekitar 5,3 Km dari jembatan dengan tarif mulai dari Rp105.000.