Pekan Fotografi Sewon #10, Menghadirkan Karya Para Fotografer Muda Indonesia

Fotografer merupakan salah satu profesi yang memerlukan skill dan kepekaan estetika yang tinggi. Salah satu institut yang melahirkan para fotografer hebat di Indonesia adalah ISI Yogyakarta. Karya mahasiswa berbagai angkatan ini dihadirkan dalam satu ruangan yang sama, saling bersanding dan menunjukkan kehebatannya masing-masing. Pameran Fotografi Sewon #10 merupakan sebuah ajang pameran yang memerlukan partisipasi publik di luar institusi untuk kritik dan saran yang membangun. Pameran yang berlangsung mulai tanggal  19 Januari 2022 ini dibuka untuk publik yang tertarik akan fotografi, berlokasi di Galeri Pandeng, Jl. Parangtritis Km. 6.5, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Foto: brisik.id/Ripase

10 Restart 

Masih seputar pandemi dan tanggapan seniman atas mobilitasnya yang sempat terbatas. Judul "Restart" sendiri bermakna memulai kembali. Kegiatan normal yang selama ini harus tertunda sama halnya dengan tombol start untuk kembali seperti sedia kala. Seniman yang berpameran sendiri terdiri 17 orang dari berbagai angkatan. Mereka menghadirkan karya-karya terbaik dengan disusun sedemikian rupa dan menanti apresiasi dari para pengunjung pameran.

Tema yang dihadirkan juga beragam seperti visualisasi fotografi ekspresi dengan mengambil objek keluarga, promosi berbagai kain batik khas daerah nusantara, personal branding Sia Furler, visualisasi wanita berambut keriting, visualisasi produk, kuliner ekstrem, fotografi travel sebagai promosi pariwisata hingga aktivitas santri binaan panti rehabilitasi.

Kuliner Hingga Kehidupan Saat Rehabilitasi

Hampir keseluruhan karya yang dihadirkan cukup menarik dan tentunya membutuhkan skill fotografi yang tinggi. Tidak semua orang bisa menangkap satu peristiwa yang sama namun menghasilkan karya yang sama pula. Letak keistimewaan seorang fotografer juga bisa dilihat dari sudut dan pengambilan momen yang tepat. 

Foto: brisik.id/Ripase

Seperti karya milik fotografer Pinkky Nurcahyaningrum yang mengambil tema kuliner. Namun kuliner yang dihadirkan cukup membuat ngeri. Sudut pengambilan dan cahaya yang pas menghadirkan makanan ekstrem tampak lezat dan menggugah selera. Jangan coba-coba membaca narasinya, gulai yang terlihat seperti daging sapi ternyata merupakan daging ular. Begitu pula sate yang terlihat menggiurkan ternyata terbuat dari bekicot dan sungguh tidak terbayang apabila disuguhkan di depan mata. Karya Ini cukup menarik karena memberikan pengunjung gambaran dan pengetahuan baru tentang makanan ekstrem yang ada di Indonesia dengan jepretan yang menarik.

Foto: brisik.id/Ripase

Pengunjung juga akan diberikan visualisasi sebuah panti rehabilitasi dalam sebuah foto cerita. Orang-orang dengan kondisi kejiwaan yang terganggu dan pernah mencoba obat-obatan terlarang dihadirkan kegiatannya dalam sebuah karya fotografi. Berbagai aktivitas mulai dari makan hingga ibadah, Fajar Safi’i dokumentasikan. Fajar sang fotografer mampu memberikan kita jawaban atas semua pertanyaan tentang bagaimana hidup ODGJ dan korban NAPZA saat sedang masa rehabilitasi. Hidup yang layak dan kembali diajak untuk mendekat kepada yang maha kuasa tampak muncul pada setiap frame foto.

Galeri Pandeng 

Galeri ini merupakan bangunan bagian dari Fakultas Media Rekam ISI Yogyakarta. Kerap digunakan sebagai ruang pameran fotografi, ruangan berbentuk persegi ini cukup aktif menyelenggarakan pameran foto, diskusi hingga workshop publik. Galeri Pandeng memiliki fasilitas ruang pameran full AC, tempat parkir yang luas dan toilet. Bentuk depan bangunan berwarna merah akan mudah dikenali bagi para pengunjung yang baru pertama kali datang. 

Foto: brisik.id/Ripase

Bagi yang tertarik untuk berkunjung sekaligus liburan ke Jogja, bisa menginap di KJ Hotel Yogyakarta. Hotel yang berlokasi di Jalan Parangtritis ini memiliki tarif Rp560.000/malam dengan berbagai fasilitas yang bisa didapat seperti tempat parkir, restoran, kafe dan kolam renang. Apabila masih ragu dan ingin cari informasi lebih lengkap bisa cek Instagram @kjhotelyogyakarta.