Ayam goreng merupakan makanan yang mudah dijumpai baik di rumah sendiri maupun dijual di sana sini di Indonesia. Berbagai macam olahan ayam goreng bisa Teman Brisik temui, tentunya masing-masing memiliki ciri khas dan juga rasa yang berbeda. Dengan adanya diversifikasi budaya dan juga geografi Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, ayam goreng memiliki bumbu dan cara masak yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah ayam goreng yang bisa Teman Brisik temui jika berkunjung ke Cirebon. Ayam Goreng Santa Maria sekilas memiliki tampilan biasa seperti menu ayam goreng di pulau Jawa pada umumnya, namun ketika disantap akan terasa gurih dari bumbu ayam goreng tersebut menari-nari di lidah.
Rasa gurih dari bumbu ayam ditambah dengan rasa manis dari sambal terasi dan serundeng kelapanya yang diberikan dengan berlimpah, berkolaborasi dengan mantap ketika masuk ke dalam mulut. Diakhiri dengan segelas es teh manis tentunya akan melengkapi sesi makan mantap Teman Brisik di sini.
Foto: Brisik.idMenu ayam goreng terdiri atas dada, paha, dan sayap dan dibanderol dengan harga Rp8.000 saja. Sementara untuk nasi kepal dihargai Rp1.500 seporsinya. Meski terlihat memiliki porsi sedikit ditambah dengan harganya yang murah, Teman Brisik jangan sampai tertipu. Karena nasi kepal ini terbukti cukup padat dan pas ketika dimakan. Seporsi ayam goreng dengan 2 porsi nasi kepal hanya dihargai sebesar Rp12.000 saja loh, Teman Brisik! Dijamin murah meriah dan juga mengenyangkan makan di Ayam Goreng Santa Maria ini!
Selain menu ayam goreng, terdapat juga tahu tempe, sate jeroan, dan juga satu menu yang menjadi favorit warga Cirebon yaitu sate kulit. Setiap harinya terjual ratusan tusuk sate kulit dan juga sate jeroan dengan total 30 kilogram di Ayam Goreng Santa Maria ini loh, Teman Brisik. Hanya dengan merogoh kocek sebesar 1.500 per tusuk tidak heran jika sate jeroan dan kulit di sini cepat habis, karena tidak jarang para pembeli memborongnya dalam jumlah yang cukup banyak. Sementara untuk ayam sendiri Riyadi bisa menghabiskan 50kg ayam ketika sedang ramai, seperti saat musim liburan atau hari libur.
Satu lagi hal unik dari Ayam Goreng Santa Maria ini adalah penjualnya yang terlihat sering memarahi pembeli dan jarang tersenyum. Adi Riyadi, adalah penerus dari orang tuanya yang mulai berjualan menu ayam goreng dan sate kulitnya yang tersohor ini. Berjualan sejak 1989 dan akhirnya diteruskan oleh Riyadi dan mengambil tempat di depan SMP Santa Maria yang juga memberikan nama bagi usahanya ini. Riyadi juga mengatakan bahwa dia tidak membuka cabang dan hal tersebut diterakan pada gerobaknya agar para pelanggan tidak kecele oleh ayam goreng serupa yang mengklaim merupakan cabang dari Ayam Goreng Santa Maria ini.
Foto : Brisik.idHanya dengan gerobak sederhana dan juga panas kota Cirebon yang menerpa tidak mengurangi niat pembeli untuk mengantre demi mendapatkan seporsi ayam goreng dan sate kulitnya yang maknyus ini. Teman Brisik dapat makan di tempat karena disediakan kursi plastik di depan sekolah Santa Maria dan cukup teduh karena ada banyak pohon. Kebanyakan pembeli lebih memilih untuk dibawa pulang berdasarkan liputan dari Brisik.id. Salah satu pembeli bahkan terlihat memesan 10 porsi ayam goreng dan 40 tusuk sate kulit yang ternyata sudah dipesan jauh hari melalui Whatsapp.
Ayam Goreng Santa Maria berada di Jl. Sisingamangaraja No.31, Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, dan terletak persis di depan sekolah Santa Maria serta berseberangan dengan Halte Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon. Buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14:00, Teman Brisik dapat dengan mudah menemukan gerobak ayam goreng ini karena akan langsung terlihat antrean panjang dari para pembelinya. Disarankan untuk datang pagi-pagi karena menjelang makan siang akan langsung ramai dan tak jarang sebelum pukul 13:00 sudah habis terjual.