Sepenggal Cerita Dari Keseharian dan Adat Istiadat Suku Baduy

Budaya & Gaya Hidup 17 Desember 2021

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

"Gunung Ulah dilebur, Lebak Ulah Dirusak" merupakan semboyan suku Baduy yang berarti mereka harus menjaga dan melestarikan alam, perjalanan saya kali ini ialah mengunjungi desa wisata Baduy melalui pintu masuk desa Ciboleger.  Pintu masuk Ciboleger kala itu lumayan penuh dengan pengunjung, ditandai dengan jejeran mobil dan beberapa motor yang terparkir di terminal Ciboleger. Kali ini saya ditemani oleh Kang Aning, pemuda berusia 19 tahun yang berasal dari suku Baduy Luar, dari dialah saya dan kawan-kawan mendapatkan banyak informasi seputar keseharian dan adat istiadat suku Baduy.

Aning menuturkan aktivitas sehari-seharinya selain menjadi tour guide adalah pergi berladang ke kebun atau menjual beberapa barang dagangannya seperti madu hutan khas Baduy dan beberapa oleh-oleh seperti tas Koja, batik Baduy dan beberapa buah tangan lainnya. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Dari pemuda inilah kami mendapatkan informasi bahwa suku Baduy Luar sangat terbuka dengan kedatangan para tamu yang hendak berkunjung ke desa Baduy, selain ramah dan santun Aning merupakan sosok pemuda Baduy yang ulet, tekun dan progresif. 

Selain menjadi penjaga dan menjadi jembatan informasi bagi orang luar untuk mengetahui info seputar suku Baduy, orang-orang Baduy Luar tidak ada bedanya dengan orang-orang seperti kita pada umumnya, mereka memiliki handphone untuk berkomunikasi, berjualan dan sebagian pemuda-pemudi Baduy dapat membaca dan menulis. Bedanya mereka tidak bersekolah serta tidak diperbolehkan memiliki kendaraan.

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Sikap Ramah yang Menenangkan Hati

Adat merupakan hal yang sakral dan wajib dipatuhi di dalam keseharian suku Baduy, bahkan mereka akan menjawab adat merupakan "agama" yang mereka yakini, meskipun tercatat dalam administratif negara bahwa kepercayaan suku Baduy adalah Sunda wiwitan. Dari penuturan Aning tentang keseharian mereka berladang dan akses jalanan yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, saya dapat menyimpulkan bahwa suku Baduy merupakan orang yang ulet, bersahaja dan sikap ramah yang memikat hati para pengunjung.

Di dalam kesehariannya, sebagian orang berladang dan para perempuan Baduy menenun kain khas Baduy di depan teras rumah mereka yang notabenenya masih panggung dan memakai bilik alias bambu sebagai bahan utama bangunan rumah. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Budaya gotong royong pun sangat kental di kalangan suku Baduy, seperti halnya membangun rumah hanya dibutuhkan waktu sekitar satu minggu lebih untuk membangun satu rumah warga, karena mereka saling bahu membahu tanpa pandang bulu untuk mendirikan rumah salah satu warga mereka.

Saat bertanya mengenai makanan khas, Aning bertutur mereka hanya memakan makanan ala kadarnya seperti nasi dan ikan asin serta sesekali daging ayam, untuk membeli beras orang Baduy Dalam biasanya akan keluar menuju Baduy Luar dan sekitarnya untuk membeli beras.  

Selain itu tingkat kriminalitas di suku Baduy bisa dikatakan minim alias nol, jika dari penuturan Aning hal yang termasuk ke dalam kategori kejahatan ialah mencuri durian tanpa izin, namun kalau durian itu jatuh sah-sah saja untuk diambil oleh siapa saja, sungguh sebuah moral value di tengah tingkat kriminalitas kehidupan masyarakat kita.  

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Ketahanan Pangan dan Hobi Mantai

Dari bangunan leuit alias lumbung padi orang Baduy, dapat dilihat bahwa ketahanan pangan suku Baduy sangatlah bagus, mereka tidak menjual hasil panen mereka ke luar, melainkan menyimpannya di leuit untuk 2-3 bulan ke depan, sehingga mereka tidak akan pernah kekurangan bahan pangan. 

Mereka juga tidak pernah memaksa bagi orang Baduy yang hendak ke luar alias meninggalkan desa Baduy, kendati suku Baduy memiliki banyak peraturan yang wajib ditaati seperti yang Aning contohkan saat hendak mengantar kami ke Gazebo (perbatasan Baduy Luar dan Dalam) ialah memakai baju berwarna hitam atau biasa dikenal dengan kampret serta sebilah golok yang diselipkan di sisi kiri pinggang. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Ia bertutur bahwa saya malu jika tidak memakai baju ini, karena saya menghargai adat dan istiadat yang telah ada baik itu di Baduy Luar maupun Dalam. Namun jika suku Baduy sudah menyatakan dirinya untuk keluar, maka tidak diperkenankan kembali untuk kembali ke Baduy dalam artian ke luar seutuhnya. Aning juga bercerita jika mereka bosan mereka hanya rindu pantai, mereka akan pergi untuk sekedar traveling ke pantai. 

Bagi Teman Brisik yang ingin merasakan suasana malam di Baduy bisa menginap di salah satu rumah warga dengan tarif Rp200.000 dengan kapasitas maksimal 5 orang. Namun, bagi Teman Brisik yang tidak tahan dengan tidak adanya listrik bisa menginap di Hotel Kharisma yang terletak di kota Rangkas tepatnya di Jl. Otista Raya, No 58, Rt / Rw : 001 / 004, Cijoro Pasir, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dengan biaya menginap sekitar Rp200.000- Rp450.000 per malam. Jarak tempuh dari kota Rangkas ke wisata Baduy sekitar 2 jam perjalanan. Teman Brisik bisa menghubungi via telepon di (0252) 201125.

Sambil berseloroh dan senyum khas orang Baduy, Aning merupakan salah satu pemuda Baduy yang dapat mempresentasikan budaya dan daerahnya dengan baik, selain itu ia juga bisa membaca dan menulis secara otodidak. Pengalaman saya kali ini sungguh tak tergantikan, soul travel alias perjalanan rohani dan jiwa saya terisi penuh oleh keramahan dan senyum manis khas orang Baduy yang turut mengobati hati dan pemikiran saya yang gersang akibat pekerjaan, intimidasi perkotaan, dan persaingan hidup yang semakin ketat. Terima kasih Baduy, kami pasti akan kembali. 

Tags : desa nyaman tenteram ramah hutan lebak banten ciboleger baduy sukubaduy adatistiadat gayahidup budaya seru brisik brisik.id

Artikel ini ditulis oleh :

Shofi
  

Ranking Level

BadgeNameKeterangan
Bronze 11-14 artikel
Bronze 215-30 artikel
Bronze 331-45 artikel
Bronze 445-60 artikel
Bronze 561-75 artikel
Silver 176-125 artikel
Silver 2126-175 artikel
Silver 3176-225 artikel
Silver 4226-275 artikel
Silver 5276-325 artikel
Gold 1326-400 artikel
Gold 2401-475 artikel
Gold 3476-550 artikel
Gold 4551-625 artikel
Gold 5626-700 artikel
Platinum 1701-800 artikel
Platinum 2801-900 artikel
Platinum 3901-1000 artikel
Platinum 41001-1100 artikel
Platinum 51101-1200 artikel
Diamond 11201-1350 artikel
Diamond 21351-1500 artikel
Diamond 31501-1650 artikel
Diamond 41651-1800 artikel
Diamond 5> 1800

Banten punya cerita

Serang {[{followers}]} Followers



Berita Terkait

Travel

Embung Potorono, Obyek Wisata Mini dengan Sejuta Wahana Permainan

Embung yang awalnya dibangun pada tahun 2017 dengan tujuan menampung air bersih.

23 Des 2021

Travel

Piknik di Pantai Klasik yang Sunyi

Pantai sunyi jauh dari hiruk pikuk kendaraan dan polusi udara.

23 Des 2021

Travel

Indahnya Panorama Alam di Watu Gendong

Watu Gendong memiliki arti batu besar yang diangkat menggunakan punggung.

23 Des 2021

Kamu Mungkin Tertarik

Travel

Bisa Piknik sambil Foto-Foto Cantik Penuh Budaya di Anjungan Provinsi Jambi

Mengunjungi tempat rekreasi yang edukatif sekaligus melestarikan tradisi.

18 Mei 2021

Kuliner

Kedai Sajian, Kedai Simpel dengan Menu Masakan Peranakan

Berbagai masakan peranakan bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia.

07 Januari 2021

Travel

Suasana Hangat Khas Jawa di Paku Mas Hotel

Nuansa Jawa, khususnya Yogyakarta, sudah terasa sejak memasuki area lobi.

13 November 2021

Kuliner

Perut Kenyang, Hati Senang di Legender Cafe

Cafe ini menghadirkan tempat nongkrong dengan suasana dataran tinggi dan pemandangan Gunung Lawu sebagai latar belakangnya.

05 Agustus 2021

Travel

Sensasi Pacu Adrenalin di Wisata Air Moncongos

Memanfaatkan Sungai Cisanggarung sebagai wahana rafting dan river tubing, atau yang lebih umum dikenal dengan arung jeram.

17 Mei 2021

Terbaru

more

Travel

Asrinya Desa Wisata Watesjaya

Desa ini mulai populer karena keberadaan Curug Lengkong yang indah.

23 Desember 2021

Kuliner

Lucy In The Sky, Bar Rooftop Dengan Suasana Taman

Menyajikan kombinasi sempurna burger dan alkohol.

23 Desember 2021

Kuliner

Mencicipi Bubur Ayam Beras Merah ‘Milan and Meals’

Mencoba bubur sehat yang juga terbuat dari beras merah dengan rasa yang enak.

23 Desember 2021

News

Pameran Maestro Meeting, Memperkenalkan Maestro Lukis Indonesia

Pameran seni yang menjadi "pertemuan" para Maestro seni Indonesia.

23 Desember 2021

News

Melihat Kilas Balik Peristiwa Dunia di World Press Photo Exhibition 2021

Menyaksikan berbagai foto dengan kisahnya masing-masing di pameran World Press Photo.

23 Desember 2021

Berita Video

more