News 09 November 2021
Foto: Brisik.id/Ripase
Pameran Biennale Jogja XVI merupakan perhelatan seni besar di Yogyakarta ini memang begitu penuh dengan antusias para pengunjung pameran. Namun, apakah Teman Brisik ketahui bahwa terdapat empat pameran yang berlangsung sekaligus dengan mengikutsertakan negara-negara di Asia Tenggara dan Oseania? Berlokasi di Indie Art house Jl. As-Samawaat No.99, Bekelan, Tamantirto, Bantul, DIY, pameran ini merupakan presentasi dari 7 seniman dari Asia Tenggara.
Foto: Brisik.id/Ripase
Hacking Domesticity
Pameran ini telah berlangsung sejak Oktober dan masih dibuka untuk umum. Pameran ini disebut sebagai Bilik Korea dengan judul Hacking Domesticity yang melibatkan 7 seniman antara lain dari Anges, Etza, Fitri DK (Indonesia), Ampannee Satooh (Thailand), Siren Eun Young Jung (Korea) dan Sao Sreymao (Kamboja). Hacking Domesticity ini tempat berkumpulnya seniman lintas negara yang merefleksikan sejarah mereka hidup dan konteks bertahan kala pandemi. Pameran ini didukung secara penuh oleh Program seni budaya oleh ASEAN Foundation dan ASEAN Korea Cooperation Fund yang disebut sebagai KONNECT-ASEAN.
Foto: Brisik.id/Ripase
Pameran bilik Korea ini dibagi menjadi 2 lokasi yaitu Indie Art House dan MdTL. Pameran Indie Art House sendiri sangat berbeda dalam hal hiruk-pikuk pengunjung di tiga venue pameran lainnya. Lokasi Indie Art House berada di daerah yang tenang dengan pemandangan persawahan dan berada jauh dari lalu lintas perkotaan. Selain lebih nyaman dan tenang, Teman Brisik yang berkunjung bisa sekalian memanjakan mata dari sumpeknya suasana kota.
Foto: Brisik.id/Ripase
Karya-karya yang ditampilkan pada ruang pameran ini memang tidak sebanyak di venue utama Biennale yaitu Jogja National Museum dan Taman Budaya Yogyakarta. Namun, apabila Teman Brisik yang suka akan isu-isu yang diangkat, pasti tetap akan merasa puas.
Foto: Brisik.id/Ripase
Karya yang dipamerkan pada Indie Art House adalah karya-karya dari dua seniman Indonesia yaitu Agnes dan Etza. Salah satu karya yang menarik adalah karya instalasi yang terdiri dari sebuah lesung, jerami, pot tanah liat berisi beras dan lukisan yang digantung. Karya ini milik seniman Indonesia Etza Meisyara, karya ini terdiri dari beragam media, dan yang menjadi pusat perhatian adalah suara lesung yang berulang. Selain itu, Teman Brisik akan bertemu dengan karya jahitan kain dengan objek seorang Ibu yang menyusui dengan sulaman "What do you want to be when you grow up?" dan " I want to be the majority!" Karya yang terbuat dari kain ini dipajang berhadapan dengan karya fotografi.
Indie Art House
Ruang pameran modern ini berada di tengah sawah dan pemukiman warga, namun jangan salah, akses untuk ke galeri ini cukup mudah. Bangunan dua lantai ini juga sangat menarik perhatian, terdapat area outdoor yang bisa digunakan para pengunjung pameran untuk istirahat dan area indoor sebagai ruang pameran. Fasilitas yang ditawarkan seperti toilet, tempat parkir, ruang pameran dengan AC.
Foto: Brisik.id/Ripase
Indie Art House adalah satu dari sekian banyak galeri di Jogja yang berdiri sejak tahun 2015 oleh I Nyoman Darya. Banyaknya galeri dan pameran di Jogja, akan sangat melelahkan bagi yang ingin mengunjungi semua galeri tersebut dalam satu hari, sehingga alternatif lainnya adalah menginap. Penginapan terdekat dari Indie Art House adalah The Amartya Jogjakarta Hotel, dengan waktu tempuh 4 menit berkendara. Hotel yang berada di ringroad barat ini mengenakan tarif mulai dari Rp502.000/malam. Reservasi kunjungan bisa melalui www.theamartya.com. Selagi masih berlangsung, yuk berkunjung ke Indie Art House, gratis.
Tags : indiearthouse jogja brisik.id pameranjogja pameranbiennalejogjaxvi hackingdomesticity pameranhackingdomesticity
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Yogyakarta {[{followers}]} Followers
Melihat pameran seni dengan tema ketidaksempurnaan di galeri yang berada di hotel.
26 Jan 2022
Pameran tunggal dalam layar hitam putih.
26 Jan 2022
Mengunjungi pameran seni yang menggunakan media barang tidak terpakai.
26 Jan 2022
Mencicipi aneka roti dan camilan di toko roti tertua di Jember.
26 Oktober 2021
Dari luar tampak sederhana, namun memikat hati.
21 Agustus 2021
Masih satu lokasi dengan Rabbit Town Bandung.
27 Mei 2021
Perpaduan aksen oriental dan Jawa menghiasi tempat makan ini.
27 Mei 2021
Mencicipi steak dengan saus khas Jawa.
18 November 2021
Tempat makan pinggir sawah dengan panggung live music.
28 Januari 2022
Nongkrong di kafe dengan konsep retro vintage yang unik.
28 Januari 2022
Nongkrong asyik di kafe dengan minuman dan menu yang unik .
28 Januari 2022
Airnya dingin banget tidak disarankan untuk mandi.
27 Januari 2022
Seiring berjalannya waktu, keberadaan dam sekaligus dijadikan sebuah tempat wisata gratis.
27 Januari 2022