Travel 18 September 2021
Foto: brisik.id/Zahir
Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang menyimpan beragam kisah masa lalu menarik untuk ditelusuri. Kota yang berada di kawasan pesisir timur pulau Jawa ini terkenal memiliki sejarah kolonialisme dan sejarah masa revolusi. Akan tetapi jika Teman Brisik sedang berkunjung ke Surabaya bagian barat, akan mendapati suasana cukup berbeda.
Wajar, karena wilayah bagian barat dan sekitarnya kental dengan suasana khas Jawa kuno, mengingat masih banyak masyarakat memegang tradisi leluhur. Hal ini pula yang menyebabkan banyak peninggalan bersejarah berupa makam tokoh masyarakat maupun berbagai benda keramat. Salah satu peninggalan bersejarah cukup menarik ditelusuri adalah Punden Mbah Singo Joyo.
Sejarah Singkat
Bagi sebagian orang bahkan warga Surabaya sendiri mungkin cukup asing bila mendengar tentang Punden Mbah Singo Joyo. Namun hal ini tidak berlaku bagi masyarakat Kampung Made, di kawasan Kecamatan Sambikerep. Hal ini karena kisah Mbah Singo Joyo merupakan cerita rakyat masyarakat sekitar dan masih ada korelasinya dengan asal-usul penamaan Kampung Made.
Foto: brisik.id/Zahir
Kisah ini diawali dengan adanya seorag pertapa atau dialam bahasa lokal sebagai "Wong Suci" yang dikenal dengan nama Mbah Joyo atau Mbah Singo Joyo. Beliau merupakan "Pembabat Alas" di sekitaran kawasan yang kini menjadi bagian dari Kampung Made dan sekitarnya. Bisa dibilang beliau merupakan leluhur dari masyarakat Kampung Made. Berdasarkan kisah turun-temurun, Mbah Joyo diyakini bertapa di sekitar tempat yang kini menjadi lokasi Punden Singo Joyo.
Konon dalam proses pertapaan, Mbha Joyo selalu ditemani oleh dua hewan buas yakni macan dan singa. Banyak yang meyakini pula kedua hewan tersebut bukanlah hewan biasa, dengan kata lain merupakan lelembut. Ada kisah lagi yang menyebutkan ketika hutan di sekitar lokasi pertapaan mulai ditebangi menyebabkan sang macan pergi dan Mbah Joyo hanya ditemani oleh singa. Akan tetapi dalam lanjutan kisah ini, dikisahkan sang macan kembali bersama Mbah Joyo dan dilambangkan dengan keberadaan dua patung macan di dalam lokasi punden.
Foto: brisik.id/Zahir
Suasana Sunyi dan Sejuk
Punden Mbah Singo Joyo sendiri berada di samping gedung Balai Pertemuan Kampung Made. Untuk menghormati legenda tersebut, masyarakat masih sering melakukan berbagai kegiatan syukuran seperti sedekah bumi dan menaruh beberapa dupa di lokasi patung macan.
Selain itu ada beberapa tempat lain, masih di dalam area punden, yang diyakini sebagai lokasi pertapaan Mbah Singo Joyo. Suasana di sekitar lokasi tergolong sejuk karena keberadaan pohon-pohon rindang. Tidak heran terkadang ditemui beberapa warga yang numpang beristirahat di area balai pertemuan di siang hari.
Foto: brisik.id/Zahir
Dalam beberapa kesempatan sering dijumpai beberapa pengunjung yang sedang melakukan napak tilas sejarah di sembari melakukan kegiatan berdoa mengharap berkah ke Yang Maha Kuasa. Seperti telah dijelaskan, penamaan Kampung Made memiliki keterkaitan dari legenda tersebut, yakni singkatan dari "Macan Gede" atau merupakan representasi dari kedua peliharaan Mbah Singo Joyo.
Foto: brisik.id/Zahir
Lokasi
Lokasi Punden Mbah Singo Joyo sendiri berada di area Kampung Made Barat. Tepatnya berada di Jl. Made Barat No.113, Made, Kec. Sambikerep. Untuk menuju lokasi dapat mengambil rute dari Jalan Raya Made. Kemudian lurus saja menuju ke arah perempatan Jalan Made Barat dan Jalan Made Timur. Lalu belok ke arah kanan menuju ke Jalan Made Barat. Yang menjadi patokan adalah keberadaan dua buah patung singa diantara jalan tersebut. Kemudian cukup lurus saja kurang lebih 300 meter, maka akan menemukan lokasi punden tepat di samping waduk.
Bagi Teman Brisik yang memerlukan akomodasi penginapan dapat menggunakan jasa dari OYO 511 Grace Residence yang berada di Jl. Woodland 11 No.6/11-12, Made, Kec. Sambikerep. Tarif menginap per malam mulai dari Rp170.000.
Tags : brisik.id brisik travel sejarah cagar budaya surabaya punden singo joyo
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Surabaya {[{followers}]} Followers
Museum ini memberikan informasi edukasi seputar perkembangan budaya dan pemanfaatan lingkungan.
19 Sep 2021
Kedai kopi terasa teduh karena pepohonan hijau yang tumbuh di sekitar lokasi.
18 Sep 2021
Masjid Besar Hizbullah didirikan pada 1907 di atas tanah wakaf milik KH Maksum.
18 Sep 2021
Menunya bervariasi serta pelayanannya cepat.
19 Maret 2021
Kafe dengan slogan Joi de Vivre yang berarti menikmati hidup dengan bahagia.
18 Juli 2021
Cah kangkung jadi menu jagoannya.
09 Maret 2021
Cafe ini menghadirkan camilan khas Korea Selatan salah satunya adalah bingsu di Ubud.
10 Juni 2021
Cafe ini konsep design macrame vintage dengan sentuhan Bohemian.
22 Juli 2021
Menyajikan pemandangan Gunung Batur dan juga danaunya.
19 September 2021
Sungai jernih yang dihiasi bentuk bebatuan mirip lempengan.
19 September 2021
Merasakan kemewahan Sheraton Hotel Belitung ditemani indahnya pemandangan alam.
19 September 2021
Menikmati secangkir kopi di tengah hutan dalam kafe di Baturraden.
19 September 2021
Merasakan staycation di homestay yang nyaman dan homey.
19 September 2021