Berziarah Ke Makam Letkol Moch. Sroedji Untuk Memupuk Kembali Semangat Patriotisme

Sejenak meluangkan waktu untuk menjelajah suatu tempat adalah pilihan tepat untuk me-refresh pikiran. Namun tentu sudah biasa saja jika tempat yang kita tuju adalah sebuah tempat dengan hingar bingar keseruan wahana bermain atau pemandangan hijau dan udara segar khas alam terbuka. Mari sejenak kita berkunjung ke tempat yang tak biasa seperti sebuah pemakaman.

Tenang saja, Teman Brisik diajak berkunjung ke pemakaman bukan untuk uji nyali atau mencari penampakan mahkluk astral. Pemakaman lebih dari sekedar tempat yang membuat bulu kuduk berdiri, tapi pemakaman adalah tempat yang kaya akan nilai sejarah. 

Kali ini kita akan berkunjung ke sebuah pemakaman umum bernama TPU Tunjung. Ya sebuah tempat pemakaman umum biasa, tapi yang membuat pemakaman umum ini special adalah di sana terbaring jasad seorang pahlawan yang gugur demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Foto: brisik.id/ Sigit Candra Lesmana

Jasa Letkol Moch. Sroedji 

Beliau adalah Letkol Moch. Sroedji, seorang Komandan Brigade III Divisi I yang gugur setelah diberondong tembakan pasukan Belanda pada 8 Februari 1949 di Karang Kedawoeng, Kecamatan Mumbulsari, Kawedanan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Makamnya terlihat sedikit lebih mencolok dari pada makam lain di sekitarnya. 

Beratap beton dengan replika bendera merah putih tertancap kokoh di ujung makam. Dibangun dan dilapisi dengan keramik berwarna putih, lalu di samping terdapat sebuah prasasti yang berisi nama Letkol Moch. Sroedji lengkap dengan tanggal dan tempat di mana beliau gugur. Dipagari pagar besi berwarna putih terlihat beberapa sisa bunga yang agak mengering.  

Foto: brisik.id/ Sigit Candra Lesmana

Pembangunan makam yang sedikit mencolok adalah apresiasi atas jasanya dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. pada Agresi Militer Belanda I, Sroedji memang sudah menjadi incaran KNIL (Tentara Belanda). Saat itu Sroedji sedang perjalanan menuju Jember setelah berhasil menjalankan tugas menumpas sisa-sisa PKI yang memberontak di Blitar. Perjalanan menuju Jember ini dalam rangka mengobarkan "Perang Semesta" melawan pasukan Belanda yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia.

Akhir Tragis

Setelah perjalanan panjang dan beberapa konfrontasi langsung dengan pihak Belanda yang membuat Sroedji kehilangan sejumlah besar pasukannya, dia tiba di Jember tepatnya di Desa Karang Kedawoeng. Pada 8 Februari 1949, Sroedji yang sedang melaksanakan rapat dengan Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat, dikejutkan serangan mendadak oleh pasukan Belanda. Pertempuran tak terelakkan. Kedua belah pihak bertempur dengan sengit, namun dalam pertempuran ini Sroedji gugur di usia 34 tahun.

Jenazah Sroedji kemudian diikat ke belakang truk oleh pasukan Belanda, jenazahnya lalu dibawa berkeliling kota Jember sebagai bentuk propaganda bagi masyarakat yang masih ingin melawan pihak Belanda. Setelah diarak, jenazahnya kemudian diletakkan begitu saja di depan Hotel Djember tanpa penghormatan sedikit pun. Seorang tokoh masyarakat bersama dengan beberapa warga akhirnya memberanikan diri untuk menjemput jenazah Sroedji untuk dimakamkan secara layak. Saat ini patung Letkol Moch. Sroedji berdiri gagah di depan Kantor Pemkab Jember.

Berkunjung ke makam Letkol Moch. Sroedji selain untuk berziarah, juga untuk mengenang jasa-jasanya dan menumbuhkan semangat patriotisme. Makam Letkol Moch. Sroedji terletak di TPU Tunjung, Jl. Jambu, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Foto: brisik.id/ Sigit Candra Lesmana

Akses dan Akomodasi 

Jalan akses ke TPU Tunjung lumayan sulit, sebab berada di tengah-tengah perkampungan. Dari jalan utama PB Sudirman pas di depan IT Smart dan Yamaha Laksana Motor belok ke Jalan Belimbing, terus lurus lalu belok kanan ke Jalan Belimbing Barat, dari Jalan Belimbing Barat sudah terlihat areal pemakaman. Terus bergerak mengikuti jalan kemudian belok kanan ke Jalan Jambu. Gerbang TPU Tunjung berada tepat di seberang Panti Asuhan Nurul Husna.  Biasanya terdapat juru kunci yang bisa kita tanyakan perihal tentang kisah Letkol Moch. Sroedji. Selain makam Letkol Moch. Sroedji di TPU Tunjung juga terdapat beberapa makam pejuang lain.

Untuk akomodasi, sekitar 2 kilometer dari TPU Tunjung, terdapat Hotel Cendrawasih dengan tarif Rp129.000 per malam.