Menikmati Makanan Tradisional di Angkringan Pinggir Kali Kampung Jawi

Angkringan saat ini menjadi tempat pilihan untuk makan, ngobrol santai, hingga diskusi penting anak muda. Apalagi, untuk mahasiswa di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, pastinya sangat melekat dengan tempat nyaman ini. Selain jenis pilihan makanannya yang banyak, harga dan porsi dari tiap makanan yang disediakan juga sesuai sekali dengan kantong mahasiswa. Iritable!

Angkringan biasanya identik dengan gerobak atau warung kecil yang menjual makanan di pinggir jalan. Berbeda dengan angkringan di Kampung Jawi ini, letaknya berada di sebelah kali di daerah Sukorejo, Gunung Pati, Semarang. Suasana sore nan sejuk dengan suara aliran air kali dan lantunan nyanyian jawa benar-benar membuat pengunjung nyaman untuk berlama-lama di tempat ini.

 Foto : Brisik.id/Rizqia Annisa

Angkringan dengan nuansa kental budaya Jawa, belakangan ini menjadi tempat tujuan favorit untuk mengisi liburan akhir pekan masyarakat Kota Semarang. Walaupun lokasi cukup jauh dari kota, pengunjung tidak perlu khawatir, karena jauhnya perjalanan akan terbayarkan ketika sudah sampai di sana.

Menu yang disediakan pada angkringan pinggir kali kampung jawi ini beragam, dari makanan berat hingga jajanan-jajanan pasar khas Jawa semua ada. Makanan berat yang disediakan seperti, nasi rames, nasi megono, nasi tewel, garang asem, botok, dll. Selain itu, di angkringan ini juga menyediakan minuman khas Jawa seperti es dawet ayu,es campur, wedang jahe, dll. Bagi pengunjung yang kurang tertarik dengan makanan tradisional, juga disediakan alternatif makanan dan minuman yang modern, seperti sosis bakar, jagung bakar, lemon tea, susu sapi, fried chicken, dll.

Foto : Brisik.id/Rizqia Annisa

Keunikan di angkringan pinggir kali Kampung Jawi ini bukan hanya dari makanan yang mereka sediakan saja, tetapi cara bertransaksi yang menggunakan kepeng (kayu sebagai pengganti uang), dan wadah makanan yang menggunakan piring rotan dan batok kelapa. Stand tempat penjualan berbentuk rumah gubuk dari bambu. Penjual di angkringan ini juga memakai baju adat Jawa, batik lurik untuk laki-laki, dan kebaya untuk perempuan. Akan tetapi, ini hanya akan pengunjung jumpai pada hari Sabtu dan ketika ada event tertentu.

Foto : Brisik.id/Rizqia Annisa

Untuk harga dimulai dari 1 kepeng (Rp 3.000) untuk minuman, 2 kepeng (Rp 6.000) untuk 3 jajanan tradisional, dan 3 kepeng (Rp 9.000) untuk makanan berat. Harga dan menu yang disediakan berbeda di tiap stand. Pengunjung tidak perlu bingung, karena di setiap stand terdapat daftar menu dan harga yang bisa dilihat sebelum memesan dan dipastikan harga sangat terjangkau dan sesuai dengan cita rasanya.

Selain suasana teduh dan sendu pada sore hari, malam hari di angkringan pinggir kali Kampung Jawi ini juga sangat menarik. Diterangi oleh lampu sentir (lampu minyak) yang menghiasi tiap sudut sisi angkringan pinggir kali Kampung Jawi, menambah kesyahduan dan kenyamanan dalam berbincang dan menikmati hidangan.

Foto : Brisik.id/Rizqia Annisa

Fasilitas yang disediakan oleh Kampung Jawi juga sangat lengkap. Mulai dari toilet, Musholla, tempat parkir yang luas untuk kendaraan beroda dua maupun empat, dan juga home stay di sekitar lokasi untuk pengunjung yang berasal dari daerah yang luar Kota Semarang yang ingin berkunjung dalam jangka waktu yang cukup lama. Selama pandemi juga pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan dengan cek suhu sebelum masuk, mengenakan masker, mencuci tangan, dan berjaga jarak ketika memasuki area angkringan. Angkringan pinggir kali Kampung Jawi ini buka setiap hari, mulai dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB.