Nikmatnya Kopi Hingga Teh Lokal Bersama Semilir Angin di Kumulilir

Pelarian terbaik dari jenuhnya kehidupan perkotaan adalah melipir ke daerah yang hijau nan sejuk. Jika kamu sedang berlibur ke Bali dan ingin menemukan destinasi hijau, kamu bisa menemukannya di daerah Gianyar. Jika daerah Gianyar hanya terkenal dengan suasana Ubud yang menenangkan, kamu wajib melipir ke daerah Sebatu, tepatnya di Kumulilir.

Kumulilir merupakan padanan dari Bahasa Sanskerta di mana kata "kumu" memiliki arti hembusan dan "lilir" yang berarti angin. Maka tak heran jika Teman Brisik mampir kesini, akan disambut oleh sejuknya angin yang berhembus ditambah nyanyian serangga alam yang memberi kesan damai dan natural.

Terletak di Banjar Pujung Kelod, Desa Sebatu, Gianyar, Kumulilir sesungguhnya sebuah tempat untuk rekreasi keluarga dengan konsep persawahan. Seperti yang diketahui, daerah Ubud memang masih minim memiliki destinasi yang ramah anak. Di sinilah Kumulilir hadir menyajikan pengalaman untuk wisatawan yang ingin berekreasi bersama keluarga dengan pemandangan yang luar biasa.

Lalu apa saja sih yang bisa ditemukan di Kumulilir?

Mengusung Konsep Persawahan yang Melokal

Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara Prameswari

Kumulilir memang menyajikan pemandangan lembah, hutan, dan sawah, karena letaknya memang di dataran tinggi. Desa Sebatu memang terkenal akan area persawahannya. Maka dari itu, pemilik Kumulilir yang merupakan warga asli Banjar Pujung Kelod mengusung konsep yang erat kaitannya dengan persawahan dan memiliki makna yang filosofis.

Ketika Teman Brisik pertama kali turun dari area lobi, akan ada patung anyaman yang menyerupai burung. Patung ini merupakan gambaran dari burung sawah (cetrung) yang memiliki simbiosis mutualisme dengan petani. Burung cetrung akan bertelur di sawah dan sekaligus dapat melindungi padi dari serangan hama. 

Untuk mencapai area kafe dan playground, Teman Brisik harus melalui beberapa anak tangga. Pelayanannya juga ramah, karena dari tempat parkir hingga ke kafe, Teman Brisik akan disambut dengan pelayanan yang hangat dan baik. Untuk tiket masuknya saat ini hanya dibanderol dengan harga Rp50.000 dan Teman Brisik akan mendapatkan paket menu, yakni 1 makanan, 1 minuman, dan 1 teh atau kopi pilihan. 

Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara Prameswari

Menu yang bisa dipesan mulai dari paket A, yakni lak-lak (soerabi khas Bali dengan parutan kelapa dan lelehan gula merah) dan secangkir kopi luwak. Untuk makanan berat, Teman Brisik bisa pilih Paket B, yakni Moringa Fried Rice dan Ice Infused Lime. Nasi goreng ini dimasak dengan bumbu kuning Bali, sehingga warnanya kuning dan disajikan dengan sayur kelor, telur, ayam suwir dan rempeyek kacang. Sungguh sepiring nasi goreng yang unik dan nikmat.

Jika memilih Paket C, Teman Brisik akan mendapat Nasi Sela dan Ice Infused Lime, yakni nasi putih yang disajikan dengan sela (ubi) dan lauk pauk mulai dari kacang, ikan goreng, ayam suwir, sayur pakis, dan sambal matah. Seluruh menu ini merupakan makanan lokal dan diambil dari hasil tani warga desa sekitar. Semua menu makanannya disajikan dengan daun pisang yang menambah estetika dan kelezatan rasa.

Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara Prameswari

Sebelum memilih teh atau kopi setelah menyelesaikan makanan berat, Teman Brisik bisa memesan coffee and tea testing-nya terlebih dahulu. Satu porsinya dibanderol dengan harga Rp25.000 saja dan Teman Brisik bisa mendapat 10 cangkir ukuran kecil di mana di sisi kiri adalah tehnya, mulai dari Lemon Grass Tea, Ginger Tea, Mangosteen Tea, Turmeric Tea, dan Rosella Tea. Sedangkan sisi kanannya adalah rasa kopi mulai dari Bali Coffee, Coconut Coffee, Pure Cocoa, Vanilla Coffee, dan Ginseng Coffee. Seluruh varian teh dan kopi ini juga merupakan hasil petani lokal Desa Sebatu yang menghasilkan rempah dan kopi. Teman Brisik juga bisa membawa pulang teh atau kopi lokal kemasan seberat 100gram seharga Rp80.000.

Aneka Playground yang Cantik dan Menyenangkan

Setelah menikmati aneka makanan khas Kumulilir, Teman Brisik wajib menjelajahi area playground yang sangat luas. Dengan menuruni beberapa anak tangga, Teman Brisik akan menemukan beberapa spot selfie mulai dari sarang burung, dan jembatan. 

Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara Prameswari

Ada beberapa spot jembatan, salah satunya adalah Wanara House. Kata "wanara" juga berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti monyet. Dinamakan seperti itu karena di sekitar jembatan merupakan habitat monyet yang biasanya akan mampir pada pagi hari. Jembatan gantungnya estetik dan apik untuk menjadi tempat berfoto. 

Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara Prameswari

Untuk area playground yang ramah anak, tersedia mulai dari perosotan, ayunan, hingga trampolin. Selain itu, ada juga wahana flying fox hingga ayunan yang diayunkan mengarah ke pemandangan lembah. Untuk wahananya sendiri dikenakan biaya mulai dari Rp30.000. 

Teman Brisik juga bisa memilih tempat duduk jika ingin langsung berhadapan dengan pemandangan lembah dan sawah, atau duduk di gazebo, hingga duduk di meja yang dekat dengan playground agar bisa sembari mengawasi anak-anak bermain.

Sungguh pengalaman yang menyenangkan jika berkunjung ke Kumulilir. Terletak di Jalan Raya Pujung Kaja, Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar. Kumulilir buka setiap hari dari jam 09.00 hingga 17.00. Tempat yang cocok untuk Teman Brisik yang ingin melepas penat atau menghabiskan waktu bersama keluarga.