Jalan Gula, Spot Foto Favorit Anak Muda Surabaya

Bagi para pegiat sejarah, kegiatan jelajah kawasan kota tua menjadi pilihan menarik untuk memperluas khazanah sejarah. Banyak kota besar di Indonesia yang memiliki warisan kota tua yang begitu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Seperti Surabaya, kawasan dengan julukan Kota Pahlawan menyimpan banyak kenangan tempo dulu yang tersisa di kawasan kota tua.

Kali ini Teman Brisik akan diajak untuk melihat lebih dekat dengan kawasan yang menjadi primadona anak muda untuk berfoto ria di kawasan kota tua Surabaya. Tempatnya cukup estetik dengan sentuhan kuno sekaligus indah. Nama lokasi ini adalah Jalan Gula.

Foto: Brisik.id/Zahir

Bekas Kawasan Niaga
Nama Jalan Gula mungkin bagi sebagian masyarakat Surabaya sudah tahu, yakni jalanan kecil yang berada di samping aliran Sungai Kalimas. Jalanan yang tidak terlalu lebar ini bahkan dapat dikatakan mirip gang. Di sinilah salah satu spot terbaik di kota Surabaya bila ingin melakukan sesi foto. Namun dibalik itu semua, ternyata sejarah jalan ini cukup menarik untuk diungkap. 

Foto: Brisik.id/Zahir

Jalan Gula merupakan salah satu bekas kawasan niaga di sisi timur Sungai Kalimas. Kawasan ini masuk ke area pecinan kota Surabaya, dimana umumnya ditempati oleh pedagang dari etnis Tionghoa dan kaum Belanda yang bermukim dan berdagang sekitar abad ke-19 hingga abad ke-20. Selain itu, Jalan Gula juga menjadi penghubung antara Jalan Karet dan Jalan Slompretan yang merupakan kawasan pedagangan.

Dikelilingi Tembok Gedung Tua
Dibalik sempitnya Jalan Gula yang hanya memiliki panjang tidak lebih dari 100 meter ini ternyata menimbulkan kesan klasik yang cukup unik. Di sekitar gang terdapat beberapa tembok bangunan tua yang konon merupakan bekas pabrik tembakau milik kolonial.

Foto: Brisik.id/Zahir

Kesan kuno mungkin merupakan hal pertama yang akan kamu rasakan ketika berkunjung di jalan ini. Di sepanjang jalan terdapat tembok tua yang sudah mulai lapuk termakan usia, belum lagi ditumbuhi oleh tanaman merambat yang sengaja dibiarkan tumbuh subur di beberapa sudut.

Kawasan ini memang cukup indah dan sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun yang datang dari luar kota. Namun memasuki malam hari kawasan ini menjadi sepi dan memberikan kesan menyeramkan bagi sebagian orang. 

Foto: Brisik.id/Zahir

Menjadi Spot Foto Instagrammable Favorit Anak Muda
Di samping kesan kuno dan horor, ternyata kawasan ini justru menjadi destinasi paling sering menjadi tujuan sebagian anak muda untuk sekedar berfoto-foto maupun untuk kepentingan fotografi lainnya. Tidak jarang pula kawasan ini sering didapati turis asing yang sedang melakukan jelajah sejarah kota tua. 

Kamu akan menjumpai orang-orang membawa tripod kamera. Kondisi ini menjadi sangat lumrah. Jalan Gula seakan membawa kamu memasuki lorong waktu kembali ke era pada awal abad ke-20 di kota Surabaya ketika melewatinya.

Foto: Brisik.id/Zahir

Lokasi
Bagi masyarakat asli Surabaya tentu sangat mudah untuk menemukan lokasi dari Jalan Gula, akan tetapi tidak bagi para wisatawan dari luar kota. Jalan ini berada di kawasan Bongkaran, Pabean Cantian. Lebih tepatnya berada di Jalan Gula, Kel. Bongkaran, Kec. Pabean Cantian.

Untuk menuju lokasi dapat mengambil rute dari Jalan Veteran kemudian lurus saja ke perempatan Jalan Kebon Rojo. Setelah sampai di perempatan, belok kiri menuju Jalan Stasiun kota, lalu lurus dan belok lagi setelah pom bensin menuju ke Jalan Karet. Lurus saja kurang lebih 100 meter, dan kamu akan menemukan papan penanda Jalan Gula di sisi kanan jalan.

Bila memerlukan fasilitas menginap, dapat menggunakan jasa Kokoon Hotel Surabaya di Jl. Slompretan No.26, Bongkaran, Kec. Pabean Cantian. Untuk biaya menginap mulai dari Rp260.000 per malam. Info lebih lanjut hubungi 031-3524638.