Chinese food memang sudah sangat menjamur di Indonesia. Memiliki ciri khas campuran antara masakan Tionghoa dan tradisional Indonesia, cita rasa Chinese food di beberapa daerah di Indonesia juga memiliki khasnya sendiri. Seperti misalnya di Pulau Jawa yang cenderung manis dan di Pulau Sumatra yang cita rasa masakannya kaya akan rempah.
Disebut dengan metode chao, teknik memasak pada Chinese food memang terkenal dengan menggunakan api yang besar dengan suhu panas yang tinggi. Dengan metode chao, proses memasak menjadi lebih cepat meski hanya menggunakan sedikit minyak. Wajan yang digunakan disebut dengan wok memiliki ukuran besar dengan permukaan yang antilengket.
Dapat dikatakan bahwa Chinese food di Indonesia memang sudah populer sejak ratusan tahun lalu. Di Bali sendiri juga seperti tidak kehabisan restoran yang menyajikan Chinese food. Salah satu resto favorit yang bisa Teman Brisik hampiri adalah Depot Tanjung Pinang. Ada menu apa saja di sana?
Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara PrameswariBanyak Variasi Chinese Food Khas Tanjung PinangSesuai dengan namanya, Depot Tanjung Pinang memang menyajikan menu Chinese Food dari Sumatera. Maka tidak heran jika cita rasanya kaya akan rempah. Teman Brisik tidak akan menemukan rasa makanan yang hambar karena bumbunya memang sangat medok. Tapi itulah yang membuat Chinese food di Depot Tanjung Pinang terasa lezat.
Menu favorit yang tidak boleh Teman Brisik lewatkan adalah kwetiaunya. Ada pilihan kwetiau goreng dan basah. Pilihan dagingnya mulai dari ayam hingga seafood. Untuk kwetiau gorengnya, rasanya pedas manis. Warnanya yang kecokelatan sungguh menggoda. Satu porsi kwetiaw goreng ayam harganya Rp35.000 dan yang seafood Rp40.000.
Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara PrameswariUntuk kwetiau kuah, warnanya putih susu dengan mi yang pipih dan terasa lembut saat diseruput. Kuahnya kental dan disajikan dengan sayur hijau serta sawi. Pilihan dagingnya juga ada ayam serta seafood seharga Rp30.000 dan Rp40.000. Satu porsi kwetiau baik yang goreng dan kuah terasa pas untuk satu orang.
Selain kwetiau, ada menu lainnya mulai dari cap cai, mi goreng, dan nasi goreng yang bisa dipilih dagingnya, yakni ayam atau seafood seharga Rp25.000 - 40.000. Varian seafood-nya juga beragam mulai dari cumi pete dengan bumbu pedas manis seharga Rp30.000 dan aneka ikan serta udang bakar seharga Rp80.000-an.
Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara PrameswariJika Teman Brisik ingin camilan, wajib coba otak-otak khas Tanjung Pinang. Berbeda dengan otak-otak pada umumnya yang terasa kenyal, otak-otak ini teksturnya seperti rasa pepes ikan. Otak-otak Tanjung Pinang memang terbuat dari campuran bumbu gulai dengan ikan.
Biasanya jenis ikan yang digunakan seperti ikan palai, ikan tenggiri, atau ikan sotong. Bukan menggunakan daun pisang, otak-otak khas Tanjung Pinang ini dibungkus dengan daun kelapa yang berwarna hijau tua kemudian dibakar dan membuat wangi ikannya jadi semerbak. Satu porsi otak-otak ini harganya Rp50.000.
Foto: brisik.id/Laksmi Mutiara PrameswariInterior di Depot Tanjung Pinang ini memang terlihat biasa saja. Mejanya berwarna jingga bisa disatukan jika ingin tempat makan yang lebih panjang, serta kursinya yang berwarna hijau terbuat dari plastik. Tempatnya cukup luas dengan ikon ikan merah besar di dapurnya. Penerangan di Depot Tanjung Pinang sangat terang dan memang dikhususkan sebagai tempat makan keluarga atau grup.
Terletak di Jalan Raya Kuta No.100 X, Kuta, Depot Tanjung Pinang memang sudah jadi langganan masyarakat lokal hingga wisatawan sejak tahun 2000-an. Buka setiap hari mulai dari jam 9 pagi - 12 malam, Depot Tanjung Pinang ini cocok untuk Teman Brisik yang ingin menikmati Chinese food dengan harga terjangkau di Kuta yang notabene daerah wisata.