Bulupoloe Island dan Cerita Rakyat

Berbicara tentang panorama Luwu Timur memang tidak ada habisnya. Pemandangan alam yang sangat indah dapat membuat para pelancong takjub tak berkesudahan. Untuk backpacker maupun darmawisata sangat cocok untuk mengunjungi Bulupoloe Island. Bulupoloe Island tidak hanya sekedar pulau yang menyuguhkan pemandangan laut dan pasir putih yang eksotis melainkan terdapat cerita rakyat di dalamnya.

Bulupoloe Island adalah pulau yang juga memiliki pemandangan gunung. Bulupoloe artinya gunung patah atau terbelah yang dikisahkan dalam cerita rakyat  berasal dari Sulawesi Selatan yang mengisahkan petualangan seorang yang bernama Sawerigading. Yang mana dikisahkan seorang dewa yang memiliki dua orang anak yang bernama Sawerigading dan We Tenriabeng. Sawerigading tinggal di bumi sedangkan We Tenriabeng tinggal di atas langit. Ketika beranjak dewasa Sawerigading pergi ke atas langit. Kemudian bertemu adiknya We Tenriabeng dan jatuh cinta. Namun We Tenriabeng menolak dan menyarankan kakaknya meminang seorang wanita yang bernama I We Cudaiq. We Tenriabeng membuat kapal dari pohon walenreng, pohon yang amat besar di atas langit. Pohon walenreng pun tumbang hingga menimpa gunung dan gunung itu pun patah. Dengan kayu walenreng Sawerigading membuat perahu dan pergi ke Cina untuk menikahi I We Cudaiq. Gunung yang patah itu dinamakan Bulupoloe. Bulupoloe terletak di Teluk Bone, desa Harapan kecamatan Malili kabupaten Luwu Timur provinsi Sulawesi Selatan.

Foto:Brisik.id/Nurlaelamarsal

Untuk menjangkau Bulupoloe Island Teman Brisik dapat menyewa perahu nelayan yang bisa didapatkan di Dermaga Pasi-Pasi dengan tarif Rp300.000 pulang pergi. Lama perjalanan ke Bulupoloe kurang lebih 60 menit dengan kapasitas perahu nelayan kurang lebih 20 orang. Jika ingin menuju dermaga Pasi-Pasi dengan mengambil jalur menuju provinsi Sulawesi Tenggara dikarenakan desa Pasi-Pasi termasuk daerah batas provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Sesampainya di desa Pasi-Pasi setelah melewati kantor desa, jika ada jalan pertigaan Teman Brisik belok kanan sekitar 200 meter kemudian belok kiri dan terus mengikuti jalan beraspal. Dermaga Pasi-Pasi berada di ujung jalan. Namun sangat disayangkan untuk menuju dermaga belum ada pangkalan ojek sehingga Teman Brisik diharapkan membawa kendaraan pribadi.

Foto:Brisik.id/Nurlaelamarsal

Bulupoloe memiliki air laut yang sangat jernih dengan pemandangan pasir putih yang sangat indah. Pohon-pohon memberikan rasa teduh dan sejuk hingga Teman Brisik dapat menggelar tiket di bawahnya. Air laut yang jernih memberikan pengalaman menyelam yang sangat mengesankan. Teman Brisik dapat melihat ikan-ikan maupun terumbu karang. Terumbu karang dapat dinikmati di daerah karang tiga. Bukan hanya menyelam atau berenang yang bisa dilakukan disini, memancing pun sangat direkomendasikan. Berbagi ikan laut dapat ditemukan di kawasan ini, mulai dari ikan kerapu, sunu, hingga tenggiri.

Namun, sangat disayangkan dikarenakan pulai ini tidak berpenghuni sehingga akomodasi belum disediakan. Hotel dan warung tidak tersedia. Teman Brisik dapat mendapatkan camilan di Dermaga Pasi-Pasi dengan harga wajar. Teman Brisik pun dapat membeli ikan laut di Dermaga Pasi-Pasi. Disarankan untuk datang pagi hari. Teman Brisik bisa memesan ikan laut pada nelayan sehari sebelum digunakan. Hal tersebut pun berlaku untuk penyewaan kapal.

Foto:Brisik.id/Nurlaelamarsal

Untuk wisatawan dari daerah lain yang jauh dan ingin melepas penat sebelum dan setelah berwisata di Bulupoloe Island terdapat beberapa penginapan yang dapat dipilih, seperti Villa Pondok Sepuluh Malili yang berada di KM 1 Malili dengan tarif Rp175.000/Nett yang memiliki jarak tempuh ke Dermaga Pasi-Pasi kurang lebih 30 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 35 menit. Ada pula pilihan penginapan lain, yaitu Wisma Golden House Malili yang berada di Jl. Puncak Indah dengan tarif mulai dari Rp300.000 sampai Rp550.000/Nett yang memiliki jarak tempuh kurang lebih 32 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit menuju wisata Dermaga Pasi-Pasi.