Pandemi Belum Selesai, Arakan Sahur Keliling Kuala Tungkal Ditiadakan!

Ramadhan tiba, Ramadhan tiba! Seruan ini tampaknya tepat untuk diserukan bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi yang beragama Islam dan telah menanti-nanti datangnya bulan ini. Ramadhan memang bulan yang punya suasana tersendiri yah. berbeda dengan bulan-bulan biasanya, di bulan ini, kita diwajibkan untuk menahan dahaga dan lapar seharian. Selain suasana puasanya, hal lain yang buat bulan puasa berbeda adalah tradisi-tradisi yang hanya bermunculan di bulan penuh berkah ini. Salah satunya adalah tradisi arakan sahur yang berasal dari kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ada yang sudah pernah melihat atau setidaknya dengar tentang arakan sahur ini?

Arakan sahur, dari namanya saja, mungkin Teman Brisik sudah bisa menduga-duga acaranya. Arakan sahur bukan berarti sahurnya yang diarak loh ya. Jadi arakan sahur adalah suatu acara atau kegiatan yang biasanya dilakukan saat malam pertama Ramadhan, tiap malam minggu maupun malam menjelang hari raya Idul fitri. Acara ini semacam acara pertunjukan yang pesertanya adalah komunitas masjid-masjid yang ada di seluruh kecamatan Tungkal Ilir. Tiap komunitas saling bersaing dalam menampilkan nyanyian-nyaian, tabuhan beduk, beragam jenis kreasi kendaraan hias penuh warna-warni lampu yang pada awalnya berfungsi untuk membangunkan orang sahur. Mungkin di kota Teman Brisik ada anak-anak atau remaja masjid yang berkeliling komplek untuk membangunkan masyarakat pada waktu sahur, nah acara ini persis seperti itu. Tapi dalam versi yang lebih meriah. 

Arakan sahur ini mirip seperti pawai, jadi kecepatannya agak lambat. Sehingga yang paling sering digunakan sebagai kendaraan adalah gerobak. Gerobak ini kemudian dihias dengan berbagai kreasi. Ada yang berupa miniatur mesjid, kakbah, hewan dan lain sebagainya. Alat musik wajib yang biasanya harus ada adalah beduk. Namun ada juga instrumen lain seperti kulintang. Fungsinya adalah untuk mengiringi lagu-lagu religi yang dinyanyikan oleh para peserta acara.

Foto : Instagram.com/pecinta-alhabibbagirhabsyi

Oh ya, para peserta yang ikut dalam arakan ini kebanyakan adalah remaja dan anak-anak. Biasanya anak-anak dan remaja ini menggunakan busana-busana islami sambil menyanyikan lagu-lagu Islam diiringi dengan bunyi-bunyian dari alat musik perkusi. Mereka biasanya berjalan melewati jalan-jalan utama di Kota Kuala Tungkal dengan rute yang sudah ditentukan sebelumnya. 

Arakan sahur ini semakin menarik karena dilombakan oleh pemerintah setempat. Biasanya pemenang akan mendapatkan piala bergilir dan juga uang tunai. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menyediakan uang dengan total 60 juta rupiah bagi para pemenangnya. Hmm.. menggiurkan bukan? Tidak heran, tiap komunitas selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Baik dari segi desain, nyanyian hingga kreasi tabuhan beduk. 

Foto : Instagram.com/eryzalfol

Bagi masyarakat Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, arakan sahur ini adalah salah satu tradisi yang sangat dinantikan. Biasanya, masyarakat akan berbondong-bondong memadati pinggir-pinggir jalan demi bisa menonton tradisi yang satu ini. Tua, muda, anak-anak hingga dewasa semuanya antusias begitu menonton arakan sahur ini. Rasanya, Ramadhan belum lengkap kalau tidak menonton arakan sahur.

Sayangnya, untuk Ramadhan tahun ini dan juga tahun kemarin, acara arakan sahur ini ditiadakan. Terakhir kali, arakan sahur ini diadakan pada Ramadhan tahun 2019. Hal ini dilakukan karena mengingat pandemi covid-19 yang belum juga menunjukkan tanda-tanda usai.

Jadi pemerintah meniadakan acara yang sangat berpotensi menimbulkan kerumunan masa ini. Namun, bagi yang penasaran dengan acara ini, bisa mencarinya arakan sahur versi online yang disiarkan melalui media pemutar video seperti youtube. Tapi bagi yang masih ngebet ingin menonton langsung, doakan saja agar pandemi segera berakhir. Jadi kita bisa sama-sama nunggu waktu sahur sambil nonton arakan sahur di Kuala Tungkal.