Berjalan-jalan ke kawasan kota tua merupakan salah satu pilihan wisata yang cukup digemari khususnya bila Teman Brisik sangat menyukai wisata dengan bertemakan sejarah. Saat kita mengunjungi kawasan kota tua tersebut kita sekaligus dapat bernostalgia dengan suasana tempo dulu yang cukup klasik sekaligus menambah khazanah pengetahuan sejarah. Tidak jarang saat melakukan jalan-jalan sejarah di kawasan kota tua kita juga menemukan beragam bangunan atau gedung yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi di dalamnya.
Berbicara mengenai beragam bangunan atau peninggalan tempo dulu yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, di Surabaya ada satu peninggalan dari era kolonial yang cukup unik bahkan menjadi salah satu ikon kota tua Surabaya. Nama bangunan tersebut adalah Jembatan Petekan.
Foto: Brisik.id/ZahirSejarah SingkatDinamakan Jembatan Petekan karena diambil dari bahasa Jawa yakni "petek" yang memiliki arti dipencet atau tekan. Jembatan ini termasuk dalam jembatan mekanis karena dahulu dapat diangkat dan diturunkan bila ada kapal yang melewati Sungai Kalimas.
Jembatan ini dibangun pada periode 1900-an. Pemerintah kolonial pada saat itu bekerjasama dengan N.V. Bratt and Co. dalam merancang dan membangun Jembatan Petekan. Teknologi yang digunakan untuk merancang dan mengoperasikan jembatan ini tergolong cukup maju pada zamannya.
Jembatan ini merupakan salah satu objek vital pada zaman dahulu di kawasan Sungai Kalimas. Selain sebagai penghubung dua kawasan yang dipisahkan oleh aliran sungai juga sebagai gerbang masuk kapal-kapal dagang yang akan bersandar di Pelabuhan Kalimas.
Meskipun kini Jembatan Petekan sudah tidak dapat dioperasikan lagi namun jembatan ini masih kokoh berdiri hingga kini seakan-akan menunggu untuk dilewati kapal lagi.
Foto: Brisik.id/Zahir
Seperti lazimnya tempat di kawasan kota tua lainnya, Jembatan Petekan memiliki nilai estetikanya sendiri dan tentu saja sangat sayang bila tidak diabadikan dengan kamera. Meskipun terkesan sedikit kumuh namun hal ini tidak mengurangi nilai estetikanya sebagai salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya.
Bila ingin mengunjungi Jembatan Petekan, disarankan datang ketika akhir pekan pada pagi hari atau saat sore hari karena pencahayaannya yang cukup baik dan sangat mendukung untuk keperluan berfoto. Akan tetapi kekurangannya adalah susahnya mencari tempat parkir karena lokasinya yang berada tepat di tengah jalan raya. Namun Teman Brisik masih dapat memarkirkan kendaraan di sekitar warung atau kedai kopi yang berada di pinggir jalan tersebut.
Foto: Brisik.id/zahirLokasi Jembatan Petekan berada di kawasan aliran Sungai Kalimas sebelah muara sungai. Tepatnya berada di Jalan Jakarta No.2, Perak Utara, Kec. Pabean Cantian. Untuk menuju lokasi dapat mengambil rute dari Jalan Sultan Iskandar Muda kemudian luru ke Bundaran Taman Ampel, lalu berbelok ke kanan menuju ke Jalan Raya Hangtuah. Kemudian lurus saja lalu berbelok ke kiri menuju Jalan Sarwajala. Lalu cukup lurus saja ke arah Jalan Jakarta dan dapat melihat jembatan ini.
Foto: Brisik.id/ZahirBagi yang mencari fasilitas menginap dapat menggunakan jasa dari Quds Royal Hotel yang berada di Jalan Sultan Iskandar Muda No.85, Ampel, Kec. Semampir. Untuk tarif per malam mulai dari Rp 250.000. Di sekitar area Jembatan Petekan ini juga terdapat beberapa warung kecil yang menjual beragam makanan mulai dari jajanan hingga beragam menu makanan.